Senin, 10 Juli 2017

Inilah 7 Ciri Bisnis yang Memiliki Resiko Kecil


Namanya juga manusia, menginginkan keuntungan tetapi enggan merasakan kerugian. Tetapi dalam dunia bisnis pemikiran tersebut tentu saja hanya akan mendapat ‘tertawaan’ karena setiap bisnis memiliki resiko. Sudah banyak pengusaha yang benar-benar hancur perekonomiannya karena menjalankan bisnis.

Memang begitu resikonya, tetapi bukan berarti Anda harus takut. Selama Anda memiliki bisnis bagus, produk berkualitas, diminati di pasaran, melancarkan strategi pemasaran efektif dan tekun, percayalah kesuksesan bisa Anda rengkuh. Nah, jika ada bisnis yang sangat beresiko besar, adakah bisnis yang memiliki resiko kecil atau dengan kata lain tidak akan bikin ekonomi ‘terpuruk’ saat gagal? Jawabannya sudah pasti ada, namun yang perlu Anda lakukan adalah mengetaui ciri-cirinya.

Berikut ini kami akan mencoba mengulas lebih dalam tentang beberapa ciri bisnis yang memiliki resiko kecil:

1. Modal realtif kecil

Modal yang relatif tentu adalah bisnis yang sangat ‘enteng’. Maksudnya Anda tidak akan mendapatkan resiko besar ketika gagal. Mengapa dikatakan relatif? Karena ini tergantung dari berapa total harta yang Anda miliki. Sebagai contoh Anda memiliki dana Rp 200 juta, namun Anda menjalankan bisnis dengan dana hanya sekitar 5% dari total uang Anda.

Ketika Anda mengalami kegagalan tentu Anda masih memiliki simpanan uang dengan total 95% meski kegagalan bukanlah tujuan Anda. Perhitungan ini perlu Anda lakukan, kecuali memang Anda adalah seorang berani mengeluarkan modal 80% dari total uang Anda.

2. Modal tidak ada

Kerugian bisa dialami dalam semua bisnis yang menggunakan modal. Tetapi ketika Anda berbisnis dengan tanpa moda, artinya Anda 100% tidak akan pernah mengalami kerugian alias sama sekali tidak beresiko.

Kebanyakan bisnis tanpa modal adalah menjadi reseller atau menjadi makelar. Bisnis semacam reseller bisa menguntungkan besar jika produk yang dijual memiliki nilai jual tinggi dan tergantung dengan kesepakatan mengenai komisi.

3. Produk bertahan lama

Ada seorang yang menjalankan bisnis makanan, resiko kerugiannya adalah ketika bahan makanan atau makanan yang sudah jadi tidak memiliki daya tahan lama. Tentu Anda dilarang untuk menjual kembali bahan makanan atau makanan jadi dalam keadaan busuk atau kedaluwarsa. Mau tidak mau produk dibuang dan Anda rugi.

Pertimbangkan bisnis semacam ini, karena jika Anda orang yang terlalu khawatir dengan resiko kerugian lebih cocok menjalankan usaha dengan produk yang memiliki daya tahan lama. Mungkin bisa berupa makanan beku, atau produk non makanan seperti fashion, perabotan maupun bisnis pulsa.

4. Tidak ada sewa tempat

Anda harus membagi omset bisnis untuk biaya operasional, termasuk bayar listrik, air,  gaji karyawan maupun biaya sewa tempat. Nah, ketika Anda memiliki bisnis dengan tempat milik sendiri atau bukan sewa, maka ini adalah bisnis yang minim resiko.

 Pasalnya ada banyak contoh kasus dimana sebuah usaha justru bangkrut karena omsetnya habis untuk biaya sewa tempat yang mahal. Kami merekomendasikan Anda membuka toko online saja karena biaya terjangkau. Biaya pembuatan hanya beberapa ratus ribu sampai beberapa juta saja, dan biaya per-tahun masih dibawah satu jutaan.

5. Dijalankan dengan orang terpercaya

Percuma saja bisnis Anda sudah terlihat memiliki resiko kecil, dengan modal tidak terlalu besar, produk berkualitas namun mitra bisnis Anda tidak memiliki kesungguhan dan tidak bisa dipercaya. Paling aman memang menjalani bisnis sendiri meski jika dibangun bersama akan lebih ringan.

6. Produk aman dan bebas pajak

Penjualan miras memang menguntungkan, tetapi produk ini beresiko karena Anda akan sering berurusan dengan pihak kepolisian dan juga pajak yang tinggi. Pada akhirnya bisnis dengan produk semacam itu memiliki resiko besar.

Cobalah untuk berbisnis dengan produk yang sekiranya aman dan juga bebas pajak. Lebih baik berbisnis dengan tenang dengan keuntungan yang tidak terlalu besar ketimbang Anda harus stress dan banyak pikiran karena Anda terlibat bisnis kontroversoal.

7. Bukan investasi atau sejenisnya

Bukankah Anda sudah sering mendengar berita tentang orang-orang yang kehilangan uangnya puluhan sampai ratusan juta dengan percuma akibat mengikuti bisnis ‘hantu’ dengan label investasi.

Entah investasi untuk proyek apa, dengan iming-iming keuntungan besar, akhirnya malah rugi. Hindarilah bisnis semacam ini, kalaupun menginginkan bisnis investasi pastikan investasi itu aman, perusahaannya jelas, dan awali dengan dana yang ringan.