Selain Facebook, Twitter maupun forum online lainnya, kali ini Instagram sudah menjadi layanan sosial media berbasis gambar yang banyak dipakai untuk berbagai keperluan bisnis, pemasaran, penjualan dan sebagainya. Tentu efektivitas Instagram bukanlah seberapa banyak foto atau gambar yang di unggah, namun seberapa followers yang dimiliki sebuah akun. Gambar yang di unggah mungkin sudah banyak dan berkualitas karena dibuat oleh fotografer serta desainer grafis professional.
Tetapi ketika gambar tidak ada yang melihat atau sedikit saja yang melihat tentu menjadi agak percuma. Seperti Anda pergi menuju ke rumah kosong untuk menawarkan sebuah produk. Untuk itulah banyak pemilik akun Instagram yang akhirnya harus bersusah payah bagaimana mendapatkan banyak followers. Ada berbagai macam cara dilakukan mulai dari cara yang mungkin dilakukan sendiri sampai meminta bantuan pihak lain yang tentunya berbayar.
Tidak ada yang salah dengan trik-trik mendapatkan followers, selama cara mendapatkannya itu dengan cara yang wajar alias tidak merugikan. Anehnya tetap saja ada banyak pemilik akun Instagram yang menggunakan trik-trik salah untuk mendapatkan followers, sifatnya lebih seperti menipu atau dengan konten yang tidak sesuai. Seperti apa trik dan cara yang salah dalam mendapatkan followers Instagram yang masih sering dipakai? Berikut ulasannya:
1. Hastags yang tidak sesuai
Guna mendapatkan followers beberapa orang menggunakan cara Hastags dengan keyword tertentu. Bukan dosa menggunakan trik ini, bahkan memang inilah fitur Instagram yang menjadi unggulan. Namun yang disayangkan adalah ketika banyak orang yang akhirnya menempatkan keyword untuk Hastags yang tidak sesuai dengan gambar.
Sebagai contoh ketika seseorang memiliki akun Instagram untuk berjualan sepatu, namun ia malah menggunakan Hastags yang tidak sesuai seperti kata kunci #musik #komputer #gambarlucu #ceritamistis #jalanjalan dan mungkin Hastags yang aneh-aneh. Tentu hal semacam ini tidak bisa dibenarkan karena sama saja menipu. Pencarian dengan Hastags #ceritamistis malah keluar gambar produk sepatu Anda. Bukankah ini sangat mengesalkan? Jadi tetaplah gunakan tag yang sesuai dengan gambar yang terposting.
2. Memanfaatkan keyword yang sedang tren
Kasus ini hampir sama seperti diatas, yakni trik mendapatkan followers dengan Hastags yang tidak sesuai. Jika contoh penggunaan diatas adalah menggunakan keyword populer namun tidak nyambung dengan gambar, kali ini juga ada banyak pengguna Instagram yang memanfaatkan Hastags menggunakan keyword yang sedang tren.
Bisa berupa berita yang sedang booming, atau dengan nama artis yang sedang naik daun sampai menggunakan keyword produk laris padahal tidak ada hubungannya dengan produk Anda.
3. Postingan gambar pornografi
Aneh-aneh saja cara mendapatkan followers Instagram. Beberapa kali pengguna Instagram mengeluhkan tentang adanya postingan gambar yang berbau pornografi dan ketika diklik akun ternyata malah akun jualan produk. Tentu ini adalah trik yang benar-benar murahan dan melanggar etika.
Pemilik akun menganggap bahwa jika ia memposting gambar pornografi akan mendapatkan banyak followers dan kemudian mulai melancarkan promosi produk yang dijual. Atau trik dengan memposting gambar produk namun menggunakan Hastags kata-kata pornogfafi juga termasuk trik yang buruk dan tidak kami rekomendasikan.
4. Hastags produk pesaing Anda
Mungkin Anda menjual produk dari merek A dan malah memberikan Hastags nama produk B. Tentu ini sama seperti bunuh diri, padahal Anda tidak menjual produk B. Salah satu trik yang salah dan malah dianggap sebagai kesalahan besar. Nantinya seseorang malah akan lebih melirik produk lain meskipun sudah menjadi followers.
5. Memfollow kemudian unfollow
Trik satu lagi yang sebenarnya tidak terlalu merugikan namun terkesan agak curang, yakni dengan memfollow akun Instagram seseorang kemudian meminta mereka follback. Setelah Anda mendapatkan mereka menjadi followers Anda melakukan unfollow. Terserah apa pendapat Anda yang pasti cara ini terkesan seperti curang dan seperti mengerjai orang saja.
Trik ini dianggap sangat efektif untuk mendapatkan followers. Tetapi ternyata masih banyak orang yang menganggap bahwa akun Instagram yang keren ‘katanya’ harus memiliki jumlah pengikut lebih banyak ketimbang jumlah angka mengikuti.