Minggu, 22 Juli 2018

Tanda Baca: Pengertian, Fungsi, Jenis, Contoh

Pengertian dan Fungsi Tanda Baca


Suatu kalimat tidak komplit tanpa sinyal baca. Pemahaman dari sinyal baca merupakan suatu lambang dalam kebahasaan. Lambang kebahasaan ini mempunyai beberapa bentuk. Tiap-tiap bentuk mempunyai manfaat semasing.


Akan tetapi keseluruhannya manfaat dari sinyal baca itu merupakan seperti berikut :

  • Mengatur jeda saat seseorang pembaca membaca satu kalimat
  • Mengatur intonasi dalam pembacaan satu kalimat
  • Menegaskan bentuk kalimat (contohnya seperti kalimat bertanya, kalimat perintah dan sebagainya)
    Sinyal baca berperan untuk tunjukkan susunan kata atau kalimat yang ada pada suatu tulisan
  • Sinyal berperan untuk tunjukkan tata kata yang ada pada suatu tulisan

Macam-Macam Tanda Baca dan Contoh Penggunaannya

Tanda baca adalah satu bentuk lambang dalam kebahasaan yang dipakai untuk tunjukkan susunan kalimat serta tata kata pada suatu tulisan. Tanda baca bisa dikelompokkan dalam beberapa jenis.

Berikut beberapa jenis tanda baca itu bersama penuturannya.

1. Tanda Titik (.)

Tanda titik mempunyai fungsi-fungsi waktu dipakai pada suatu kalimat atau tulisan. Manfaat ini bergantung pada di mana tanda titik itu dipakai. Pemakaian tanda titik (.) merupakan seperti berikut :

  • Di akhir kalimat atau tulisan yang memiliki bentuk bukan seruan atau pengakuan.
  • Di belakang angka atau huruf yang terapat pada suatu bagan, daftar, dan rangkuman
  • Menjadi pemisah angka pada pukul, menit serta detik yang tunjukkan waktu.
  • Dipakai dalam daftar pustaka, Letak tanda titik ini merupakan di antara nama penulis, serta judul tulisan yang tidak disudahi dengan tanda bertanya atau tanda sengit.
  • Tanda titik juga dipakai untuk memisahkan bilangan beberapa ribu atau kelipatannya.

Contoh pemakaian tanda titik

  • Ibuku guru Matematika.
  • Dia hadir kerumahku jam 13. 45. 00 (13 melalui 45 menit).
  • Jumlahnya masyarakat desa itu merupakan 3. 547 jiwa.

Tanda titik tidak dipakai dalam masalah tersebut :

Di akhir judul yang berbentuk kerangka karangan, judul tabel dan sebagainya.
Untuk memisahkan bilangan beberapa ribu atau kelipatannya yang tidak memberikan jumlahnya.
Tanda titik tidak digunakan di belakang (1) alamat pengirim serta tanggal surat atau (2) nama serta alamat penerima surat.

2. Tanda koma (,)

Sama seperti seperti tanda titik, tanda koma sangat kerap diketemukan dalam kalimat atau tulisan. Ketentuan pemakaian tanda (,) merupakan seperti berikut :


  • Menjadi pemisah satu kalimat sama dengan kalimat sama dengan sesudahnya.
  • Dipakai di antara unsur-unsur pada suatu rincian atau pembilangan.
  • Menjadi pemisah anak kalimat dari induk kalimat, bila anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
  • Dipakai dibelakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang ada pada awal kalimat. Termasuk juga di dalamnya “oleh karena itu”, “jadi”, “lagi pula”, “meskipun begitu”, “akan tetapi”, dan lain-lain.
  • Menjadi kata pemisah kata seperti “o”, “ya”, “wah”, “aduh”, dan lain-lain dari kata lainnya yang ada didalam kalimat.
  • Menjadi pemisah cuplikan secara langsung dari sisi lainnya dari kalimat.
  • Dipakai diantara (1) nama serta alamat, (2) beberapa bagian alamat, (3) tempat serta tanggal, serta (4) nama tempat serta lokasi atau negeri yang ditulis berurutan.
  • Dipakai untuk menceraikan sisi nama yang di balik susunannya dalam daftar pustaka.
  • Dipakai di antara nama orang serta titel akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
  • Dipakai untuk mengapit info penambahan yang sifatnya tidak membatasi.

Contoh-contoh pemakaian tanda koma yakni:


  • Dia bukan anak Pak Halim, tetapi anak Pak Marwan.
  • Saya ke mini market untuk beli pulpen, buku, pensil serta kertas.
  • Karena bapak tengah repot, saya pulang dijemput kakak.
  • Wah, kamu cantik sekali!
  • … Oleh karenanya, kita mesti rajin belajar.

3. Tanda Titik Koma (;)

Pemakaian tanda titik koma merupakan seperti berikut :

  • Pemisah beberapa bagian kalimat yang semacam serta sama dengan.
  • Menjadi substitusi kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang sama dengan didalam kalimat majemuk.

Contoh pemakaian tanda titik koma yakni :

  • Andi membersihkan piring di dapur ; Dina membersihkan baju di ruangan bersihkan ; Dita menyapu halaman rumah.
  • Hari telah sore ; bapak belumlah pulang juga.

4. Tanda Titik Dua (:)

Pemakaian tanda titik dua merupakan seperti berikut :

  • Dipakai sesudah kata atau ungkapan yang membutuhkan pemerian.
  • Dipakai (i) diantara jilid atau nomer serta halaman, (ii) diantara surah serta ayat dalam kitab suci, (iii) diantara judul serta anak judul satu karangan, dan (iv) nama kota serta penerbit buku referensi dalam karangan.
  • Dipakai dalam teks drama setelah kata yang tunjukkan aktor dalam pembicaraan.
  • Dipakai di akhir satu pengakuan komplit bila dibarengi serangkaian atau pemerian.

Contoh pemakaian tanda titik dua (:) yakni :

  • Nama : Nura Mauliza
  • Kelas : X. 1
  • NIS : 34455
  • (v) Tempo, I (34), 1971 : 7
  • (vi) Surah Yasin : 9
  • (vii) Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup : Suatu Studi, telah terbit.
  • Ibu : “Yuli, kemari nak! ”
  • Yuli : (hadir mendekati) “Ada apa, bu? ”
  • Ibu : “Tolong cucikan pring itu! ”

5. Tanda Hubung (-)

Pemakaian tanda hubung pada suatu tulisan merupakan seperti berikut :

  • Dipakai untuk penyambung suku-suku kata basic atau kata berimbuhan yang terpisah oleh perubahan baris.
  • Dipakai untuk menyambungkan unsur-unsur kata lagi.
  • Dipakai menyambungkan huruf dari kata yang dieja satu-persatu serta beberapa bagian tanggal.
  • Dipakai untuk merangkai satu kata dalam kata selanjutnya atau awal mulanya yang diawali dengan huruf kapital, kata atau huruf dengan angka, angka dalam kata/huruf.
  • Dipakai merangkai unsur bhs Indonesia dengan unsur bhs asing.

Contoh pemakaian tanda penghubung yakni :


  • Hari ini ayahku tidak jadi pulang dari Bandung karena dikasihkan pekerjaan penambahan dari atasannya. Kata bapak, dia akan pulang besok serta kami akan pergi berjalan-jalan.
  • Anak-anak itu tengah lari menguber kupu-kupu di taman
  • 23-08-95
  • Dia rangking ke-2 di kelas

6. Tanda Pisahlah (–)

Pemakaian tanda pisahlah merupakan seperti berikut :


  • Dipakai menjadi pembatas penyisipan kata atau kalimat yang memberikan keterangan diluar bangun kalimat.
  • Dipakai untuk menyatakan ada info aposisi atau info yang lainnya hingga kalimat jadi lebih jelas.
  • Dipakai diantara dua bilangan atau kata dengan makna ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’.

Contoh pemakaian tanda pisahlah merupakan yakni :

  • Saya bekerja di Perusahaan itu mulai Desember 2011 – Oktober 2014

7. Tanda Elipsis (...)
Pemakaian tanda elipsis

  • Dipakai dalam kalimat atau dialog yang terputus-putus
  • Dipakai untuk tunjukkan jika pada suatu kalimat atau naskah ada sisi yang di hilangkan.


Contoh pemakaian tanda elipsis yakni :

  • Saya ingin …. berlibur, bagaimanakah jika kita pergi lusa.
  • … lalu saya akan pulang ke kempung halaman.

8. Tanda Bertanya (?)

Pemakaian tanda Bertanya merupakan seperti berikut :

  • Dipakai diakhir kalimat bertanya.
  • Dipakai didalam kurung untuk mengatakan sisi kalimat yang diragukan kebenarannya.

Contoh pemakaian tanda Bertanya yakni :

  • Ia dilahirkan pada tahun 1983 (?). Uangnya sekitar 15 juta rupiah (?) hilang.
  • Apa pekerjaan ibumu?

9. Tanda Sengit (!)

Pemakaian tanda sengit yakni :

  • Dipakai di akhir kalimat perintah.
  • Dipakai di akhir ungkapan atau pengakuan yang memvisualisasikan kesungguhan, tidak percaya, ketakjuban, maupun perasaan emosi yang kuat.

  • Contoh pemakaian tanda sengit yakni :
  • Semangat!
  • Cepat kerjakan tugasmu!

10. Tanda Kurung ((...))

Pemakaian tanda kurung merupakan seperti berikut :

  • Dipakai untuk mengapit penambahan info atau keterangan.
  • Dipakai untuk mengapit info atau keterangan yang bukan sisi integral pokok perbincangan.
  • Dipakai untuk mengapit angka atau huruf yang memerinci satu posisi info.
  • Tanda kurung juga dipakai mengapit huruf atau kata yang hadirnya didalam teks bisa di hilangkan.

Contoh pemakaian tanda kurung yakni:

  • Dikerjakan sama dengan GBHN (Garis Besar Haluan Negara)
  • Tabel itu (tabel 2. 1) menuturkan mengenai beberapa langkah dalam jenis ini.

11. Tanda Kurung Siku (...)

Tanda kurung siku dipakai untuk :

  • Mengapit huruf, kata, atau grup kata menjadi koreksi atau penambahan pada kalimat atau sisi kalimat yang ditulis orang yang lain. Biasanya tanda itu dipakai untuk mengatakan jika ada kekeliruan dalam naskah asli.
  • Mengapit info dalam kalimat penjelas yang telah bertanda kurung.

Contoh pemakaian tanda lkurung siku yakni :

  • Kesamaan ke-2 proses ini (perbedaannya dibicarakan didalam Bab II lihat halaman 27––35) memang perlu diceritakaan kembaali disini.
  • Puteri raja itu lihat ayahnya dibunuh.

12. Tanda Petik (“... ”)

Tanda petik dipakai untuk:

  • Mengapit cuplikan secara langsung yang datang dari perbincangan serta naskah atau bahan tercatat yang lain.
  • Mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang digunakan dalam kalimat.
  • Mengapit arti ilmiah yang kurang diketahui atau kata yang memiliki makna spesial.

Contoh pemakaian tanda petik yakni :

  • Dia diketahui dengan julukan “master lukis”
  • “aku akan pulang”, kata Tuti.

13. Tanda Petik Tunggal (‘... ’)

Tanda petik tunggal dipakai untuk :

  • Mengapit cuplikan yang tersusun didalam cuplikan lainnya
  • Mengapit arti, terjemahan, atau keterangan kata atau ungkapan asing

Contoh pemakaian tanda petik tunggal yakni :

  • ‘tut, tut, tut’ telponnya suda tersambung, tetapi belumlah diangkat.
  • Feed-back bermakna ‘balasan’.

14. Tanda Garis Miring (/)

Tanda garis miring dipakai untuk :

  • Nomer surat, omor pada alamat serta penandaan waktu setahun yang terdiri dari dua tahun takwim.
  • Substitusi kata “atau” serta “tiap”.

Contoh pemakaian tanda garis miring yakni :

  • Mobil itu bergerak dengan kecepatan 72 km/jam
  • No. 17/PK/2011 Jalan Kramat III/10 Waktu Bakti 2011/20012 Tahun Ajaran 2011/2012.

15. Tanda Penyingkat atau Apostrof (‘)

Tanda penyingkat pada umumnya dipakai untuk tunjukkan penghapusan sisi kata atau sisi angka tahun.


Contoh penggunaannya yakni :

  • UUD ’45 (’45 tunjukkan tahun 1945)
  • Walaupun keujung dunia kau ‘kan ku mencari (‘kan tunjukkan kata akan)